Jumat, 30 Maret 2012

Media seperti pisau

MEDIA SEPERTI PISAU
Keberadaan media massa telah membawa kita pada era globalisasi, sebuah zaman yang menawarkan ruang tak terbatas, membuang sekat-sekat antar negara dan mengintegrasikannya ke dalam satu persepsi sehingga informasi-informasi dapat kita ketahui secara cepat. Proses mengirimkan pesan dari Indonesia ke Jepang, tidak usah menunggu hingga berminggu-minggu, berkat pemakaian media dengan teknologi yang tepat. Ruang dan waktu semakin dibuat cepat dan sempit, seakan-akan dunia dibuat menjadi satu komunitas, di mana setiap penghuninya bisa berinteraksi secara realtime tanpa halangan yang berarti.
 Ini terjadi berkat revolusi informasi yang memasuki pelosok dunia lewat saluran media massa diantaranya adalah televisi dan internet. Sebagai media komunikasi, ia sama saja seperti kebutuhan manusia untuk berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain. Hingga bisa dimunculkan tesis, kebutuhan terhadap internet adalah kebutuhan untuk berkomunikasi dan ini adalah harga mati. Melalui bantuan teknologi mutakhir ini pula kita dapat mengakses berbagai berita mulai dari kebijakan pemerintah, kenaikan harga di pasar, korupsi, ilegal loging, perseteruan antar pemilik saham, gosip selebritas, pemerkosaan, seks bebas,dan kriminalitas.
Media secara terminologi adalah alat, artinya secara luas adalah “perantara”. Perubahan sosial amat dipengruhi oleh media. Kenyataan pahit saat ini adalah perubahan masyarakat akan semakin buta informasi sebenarnya karena media menjadi alat kekuasaan or media menjadi alat pembodohan…benar gak? Media menjadi alat bagi golongan tertentu untuk menutupi kebenaran demi kepentingannya, merubah persepsi umum tentang kebenaran.
Salah satu tolak ukur kemajuan sebuah negara adalah sampai di mana ia menguasai teknologi dan ilmu pengetahuan dengan mantap, konprehensif dan total. Termasuk tentu saja teknologi komunikasi. Sebab, komunikasi memang kebutuhan dalam menjalani kehidupan yang dinamis menuju peradaban yang lebih maju. Demi mempercepat, menuju itulah teknologi media/informasi/komunikasi semakin dibuat canggih dan seterusnya demikian demi menjawab tantangan berkomunikasi yang lebih efektif.
Pada dasarnya media massa merupakan sesuatu yang dapat digunakan oleh segala bentuk komunikasi, baik komunikasi personal, komunikasi kelompok dan komunikasi massa. Pada saat ini media masa telah menjadi suatu kebutuhan hampir pada seluruh masyarakat berbagai lapisan baik pada lapisan atas, tengah, dan bawah. Kebutuhan tersebut bertambah seiring dengan perkembangan informasi yang sedang berkembang pada saat ini.

Hal ini didukung pula oleh lahirnya kebebasan komunikasi massa dalam bentuk media massa cetak dan elektronik melalui Undang-Undang Penyiaran No. 32 tahun 2002 dan Undang-Undang Pers No. 40 tahun 1999 serta dibungkus dengan himpunan etika profesi wartawan (kode etik jurnalistik) bagi para pencari berita. Sehingga, tidak heran kalau dewasa ini, media massa cetak maupun elektronik berlomba untuk menayangkan variatif program untuk mendongkrak posisi rating mereka serta mendapatkan keuntungan sebesar - besarnya.
Pemberitaan di media massa khususnya televisi, merupakan salah satu sarana untuk menyampaikan berita (pesan) yang paling diminati masyarakat pada umumnya. Penyampaian pesan yang disampaikan kepada penerima pesan (penonton) dengan cara yang lebih menarik yaitu dengan adanya tampilan audio visual sehingga terasa lebih hidup dan dapat menjangkau ruang lingkup yang sangat luas, sehingga hal ini merupakan salah satu nilai positif yang dimiliki media masa televisi.
Akan tetapi, hal tersebut tidak hannya memberikan dampak yang positif terhadap masyarakat (penonton). Jika pesan-pesan yang disampaikan oleh media masa televisi tidak sesuai dengan aturan-atuaran penyiaran yang telah ditetapkan dan dikemas dengan baik, maka hal tersebut akan memberikan implikasi yang negatif terhadap kehidupan masyarakat. Salah satu dampak yang ditimbulkan adalah peningkatan tindak kriminalitas yang terjadi di masyarakat.
Media seperti pisau..bisa memberi manfaat besar, tapi juga bisa menjadi bencana besar..tergantung bagaimana manusia memanfaatkannya. Bisa menjadi sarana penyebar ilmu-ilmu yang banyak bermanfaat, bisa jadi penyebar ilmu-ilmu yang ngga bener..menyebarkan berita kejahatan, bisa jadi informasi untuk lebih waspada, tapi juga bisa jadi ilmu baru buat meniru kejahatannya..sinetron bisa jadi wacana buat referensi kisah2nya, tapi juga bisa mendidik anak-anak, atau bahkan yang lebih parah bisa membentak-bentak orang tua..bisa jadi nyebarin berita baik, bisa jadi media ghibah (gosip)..tergantung mau buat apa pisau ditangan kita?
Permasalahan ini merupakan permasalahan yang komplek sehingga penanganan terhadap permasahan ini tidak dapat dilakuakan oleh satu tangan saja. Kerjasama anggota keluarga dan partisipasi semua elemen masyarakat adalah solusi yang sangat tepat untuk menyelesaikan permasalahan ini.
So, manfaatkanlah media dengan sebaik mungkin, sebagai fasilitas untuk memenuhi kebutuhan dalam hal yang positif dan lebih selektiflah dalam memfilter informasi yang disajikan melalui berbagai macam bentuk media!.

Referensi: